Jendela Cerita Mama Arga

Di balik jendela, banyak cerita tumbuh dan bermakna

Setelah Arga mulai sekolah, rasanya hidupku juga mulai dari nol lagi. Yang biasanya ke mana-mana selalu bareng Arga, sekarang aku punya cukup banyak waktu sendiri. Ternyata menyenangkan juga bisa belanja tanpa ada suara rengekan minta pulang karena capek. Dan dari situ aku mulai kepikiran, “Apa ya yang bisa aku lakukan buat mengisi waktu luang ini?”

Pas banget aku nemu info soal creative workshop berjudul The Stories We Carry. Workshopnya cuma tiga kali pertemuan, lokasinya deket rumah, waktunya cocok, dan—yang paling penting—GRATIS. Langsung deh aku daftar.

Awalnya sempat deg-degan juga. Aku si introvert, harus masuk ke lingkungan baru, ketemu orang-orang yang belum pernah aku kenal, dan harus ngobrol dalam bahasa Inggris yang… ya, seadanya lah ya. Tapi ternyata, aku enjoy banget!

Karyaku di hari pertama workshop yang kujadikan ajang memperkenalkan salah satu budaya Indonesia yang jadi favoritnya Arga — Ondel-ondel

Yang bikin kaget, peserta lain sebagian besar lansia. Iya, aku “sekelas” sama kakek-nenek dari berbagai latar belakang: ada yang dari UK, India, Namibia, Middle East, Nigeria… dan aku sendiri dari Indonesia. Awalnya sempat mikir, “Salah daftar nih?” Tapi ternyata justru ini yang bikin pengalamannya jadi spesial.

Di pertemuan pertama, kami diminta memperkenalkan diri lewat sebuah benda yang punya cerita. Aku bawa mainan ondel-ondel kecilnya Arga. Reaksinya lucu, banyak yang penasaran dan nanya-nanya itu apa. Lumayan, jadi ajang promosi budaya Indonesia.

Pertemuan kedua temanya “A Thank You to Myself”. Di akhir sesi, kami disuruh memilih satu kalimat paling penting dari tulisan kami, dan membacakannya. Aku pilih: 
Thank you for never comparing your life with others, because your life is yours, your life is you.” 
Kalimat itu juga aku tulis di karya painting yang kubuat hari itu.

Pertemuan terakhir temanya lebih dalam: WISDOM. Kami menulis “recipe of life”—resep untuk menikmati hidup. Versiku? 
1. Prepare yourself to be flexible. 
2. Add more self-confidence. 
3. Combine those two and shape the best version of yourself. 
4. Don’t forget to always feel grateful. 
5. Now you can simply enjoy your life.

Karyaku di hari kedua workshop yang kebetulan cocok dikombinasikan dengan tulisanku saat sesi writing

Sesi terakhir juga ditutup dengan painting bareng. Kami diberi satu kertas dengan pola garis—dan saat semua karya disatukan, ternyata garis-garis itu nyambung seperti puzzle. Wah, seru banget. Rasanya damai, menyenangkan, dan relaxing. Ternyata meluangkan waktu untuk hal kreatif seperti ini bisa bikin hati hangat dan kepala lebih ringan.

Karya kami saat hari terakhir workshop yang penuh warna dan jadi reminder karena bertuliskan wisdom quotes

Tiga kali pertemuan yang singkat itu nyatanya meninggalkan kesan yang dalam. Rasanya menyenangkan bisa berbagi cerita, mengenal sudut pandang orang lain, dan menyadari bahwa meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, kita semua membawa kisah yang saling menguatkan. Dari workshop ini aku belajar bahwa setiap orang punya caranya sendiri untuk tumbuh, menyembuhkan, dan mengukir makna dari perjalanan hidupnya. Dan mungkin, menulis dan berkarya bisa jadi salah satu cara untuk merawat diri—cara yang sederhana, tapi penuh makna.

Posted in

Leave a comment